Melihat mitha tertawa dengan judul tulisanku, aku jadi kehilangan ide untuk melanjutkan. Mungkin judul yang kedengaran lucu untuk aku angkat dan apa hubungannya dengan perjalanan kehidupanku?????Kata poligami menjadi sering menghantui rutinitasku padahal kata ini tak pernah salah, ia hanya sebuah kata yang tiba-tiba hadir dalam masalah diantara aku, kamu dan dia. Cukup syok ketika aku mendengar pengakuan dia untuk mengambil pilihan yang kau tawarkan untuk berpoligami...woow aku baru tahu kalau kekasihku sedang belajar berpoligami selama ini, sedang belajar berlaku adil dengan membagi kasih sayangnya padaku dan pada dia. Tapi mengapa kamu tidak berterus terang sayang kalau sedang belajar?????dia bercerita banyak hal padaku hari ini, tentang romantika kalian selama ini, tentang perasaanmu yang tak dapat melepasnya tapi tak tega juga untuk meninggalkanku. Aku hanya tersenyum ketika secara tak lansung dia menawarkan sebuah perdamaian dan sebuah tawaran untuk memasuki kehidupan kita berdua karena ini adalah pilihan yang kau tawarkan. Andai aku punya keberanian untuk menanyakan ini semua padamu, aku ingin bertanya apa ini solusi yang ingin kau tempuh????aku tahu solusi ini lahir dari sebuah pemikiran logika tanpa perasaan.....izinkan aku sejenak membawamu meninggalkan logika dan mencermati ini semua dengan perasaan.....
Yan....aku tahu diriku sakit bahkan aku tahu tak bisa menjadi istri yang sempurna buatmu, tak ada yang tersembunyi...hal-hal paling kecil dalam diriku pun kamu tahu tapi pernahkah kamu berpikir untuk sedikit saja tahu tentang perasaanku????cukup sejenak saja yan, tak perlu lama...merenung tentang kebersamaan kita, kesabaran aku, maaf yang kuberi setelah pengkhinatanmu.....kondisi aku saat ini...Jika hasil dari perenungan itu tak membuat hatimu tersentuh maka jalanilah kehidupan sesuai yang kau inginkan, mungki memang ada baiknya aku pergi karena tak ada gunanya kebersamaan ini semakin lama. Poligami yang kau tawarkan pada dia tak pernah sedikitpun terlintas dipikiranku...setahun yg lalu kau pernah menawarkan ini padaku, aku tak sanggup dan memilih untuk berpisah meski aku tahu perpisahan itu menghancurkan separuh kehidupanku. Jika itu ditawarkan padaku saat ini, jawaban itu pun akan tetap sama. Aku tak pernah membenci poligami, aku tak pernah membenci pelakunya tapi aku tak sanggup menjalaninya karena itu hanya akan membuatku lebih cepat menjemput ajalku....
Buat wanita yang disayangi kekasihku...maaf karena tawaranmu tak bisa aku terima. Mungkin cara kita memaknai cinta saling bertolak belakang. Aku tak mungkin membiarkan cinta untukku terbagi karena aku tak pernah ada sedikitpun niat untuk membagi cintaku....Aku ingin kepingan cintaku utuh kembali ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar