Kamis, 28 Januari 2010

Iyyank

Hal paling menyakitkan dalam kehidupanku adalah masa lalu bersamamu...Seandainya aku punya kesempatan untuk memperbaiki masa lalu, maka hal yang paling ingin aku lakukan adalah tidak jatuh cinta karena semuanya hanya berakhir sakit. Seandainya aku punya kekuatan untuk memutar waktu kebeberapa tahun yang lalu. Aku akan memilih untuk tidak mengenal seorang Iyyank... Aku akan menutup hatiku hingga tak ada sedikitpun kesempatan untuknya bisa mengenalku...Dia meninggalkan luka yang menganga dihatiku dan trauma yang berkepanjangan dalam hidupku. Laki-laki yang penah mengisi kehidupanku selama 7 tahun, mengisi mimpi-mimpiku setiap malamnya. Betapa tidak..laki-laki yang pernah kubayangkan akan menjadi bapak buat anak-anakku kelak tapi justru meninggalku tanpa perasaan. Ketidakcocokan karakter, terlalu simple untuk sebuah alasan. hhhmm, aku pikir alasan yang terlalu klise untuk dapat diterima oleh akal sehatku...10 tahun mengenalku dan sekarang baru membicarakan tentang karakter, kemana kamu selama ini????

Kucoba untuk mengerti dengan alasannya, aku belajar untuk lebih memahaminya dan melimpahkan seluruh kesalahan pada diriku. Belajar untuk menerima alasannya dan memberinya waktu sejenak untuk memikirkan hubungan kami. Bahkan dalam kondisi sulit, kucoba untuk meminta nasihat sahabatnya yang cukup mengenal karakternya dan aku diminta untuk bersabar karena menurutnya ini hanya perasaan sesaat. 2 bulan kucoba menanti sebuah jawaban dari ketidakpastian hubungan kami. Aku menjalani kehidupanku sendiri namun tetap menganggap dia sebagai bagian dalam kehidupanku. Tak ada yang berubah...namanya pun masih tetap ada dalam doa-doaku, namanya pun tetap tak tergantikan dihatiku meskipun banyak cinta yang datang menghampiriku. Yang berubah hanya komunikasi kami yang sudah mulai jarang...aku tetap berpikir positif bahwa ini adalah salah satu cara supaya kami bisa saling mengerti perasaan kami.

Tapi justru 2 bulan berselang..yang terjadi bukan sebuah akhir yang indah namun semakin menyakitkan. Aku mendapati sebuah kisah tragis dalam hidupku. Iyyank berterus terang alasannya meninggalkanku karena kehadiran perempuan lain yang sekarang sedang mengandung anaknya di seberang sana. Duniaku menjadi gelap...tragis, menyakitkan dan entah apalagi yang tergambar dalam pikiranku saat itu. Pikiranku dibawa keseberang pulau tepatnya Batam tempatnya sekarang berdomisili. Bayanganku tentang seorang perempuan yang sedang hamil dengan perut membuncit membawaku larut pada naluriku sebagai seorang perempuan. Kenapa baru sekarang Iyyank berterus terang???Apa salahku sehingga dia begitu tega memperlakukanku seperti ini? Apa kurangnya diriku?Kenapa dia bisa meninggalkanku di saat rencana pernikahan sudah di depan mata?Sejuta rentetan pertanyaan menghantui hari-hariku mengalahkan kesibukan pekerjaan dan kuliahku tanpa mampu aku hindari.

Aku syok...strezz..hingga sampai ke tahap depresi berat. Aku tak kuat menghadapi semuanya, rasanya baru kemarin aku mengantarnya kebandara dan memberikan sejuta doaku untuk keselamatan dan kesuksesannya. Rasanya baru kemarin, dia memelukku erat dan sangat takut berpisah denganku...membisikkanku sebuah harapan tentang hari bahagia, merencanakan sebuah pernikahan indah...Kini bayangan itu tak ada lagi, tergantikan dengan bayangan pengkhianatan yang dilakukannya. Depresi berat menuntunku masuk rumah sakit dengan vonis dokter yang semakin membuatku tak kuat menghadapi kehidupan. Ada masalah dengan aliran darah di otakku yang bisa membahayakan nyawaku jika dibiarkan. Bayangan pendarahan otak berkelabat tanpa mampu kucegah. Aku takut tak mampu bertahan. 4 hari di rumah sakit, kucoba untuk menenangkan semua perasaanku, kucoba menganggap yang terjadi adalah mimpi buruk dan nama Iyyank tal pernah ada dalam kisah nyata kehidupanku.

Inilah konsekuensi dari sebuah perasaan yang namanya Cinta. Kami pernah melalui hari2 yang sangat indah bersama dan kini aku sampai ke titik terpuruk karena cinta. Konsekuensi yang seharusnya sudah aku pikirkan sebelum menjadikannya pusat semangat dalam kehidupanku, sebelum menjadikannya orang yang paling berarti dalam kehidupanku...Kini semuanya terlambat, aku sudah terlanjur menjadikannya semangatku dan ketika aku kehilangan maka aku seperti kehilangan kehidupanku.

Keluarga besarku syok..mama jatuh sakit. Rencana pernikahan yang sudah dibayangkannya buyar seketika. sosok anak yang selama ini selalu didoakannya setiap sujud mengkhianatinya. Iyyank menghancurkan harapan dan mimpi mamaku tersayang. Iyyank membawa mama ke titik penyesalan yang terdalam karena telah mengekang kebebasanku untuk mengenal orang lain. Selama ini mama terlalu takut aku mengkhianatinya namun kini apa yang terjadi Iyyank yang meninggalkanku dalam nestapa.

Waktu bergulir...tak terasa udah 3 bulan aku berpisah dengan Iyyank meski baru kemarin aku tau penyebabnya dengan pasti. Kucoba menapaki hari-hariku dengan semangat baru, kucoba berdamai dengan keadaanku...Mencoba menerima takdirku dengan lapang dada. Sangat sulit memang namun kehidupan masih harus berjalan. Tak terasa 3 bulan sudah...setiap malam aku menangis mengingat mimpi-mimpiku bersamanya, kini kucoba untuk memimpikan sesuatu yang lain. Aku trauma, tak ingin lagi mengenal cinta hingga aku sampai pada titik aku harus jatuh cinta kembali.

Selamat tinggal masa laluku...makasih Iyyank karenamu aku menjadi wanita yang lebih kuat, yang bisa survive dengan kondisi apapun. Semoga kamu bahagia dengan jalan yang telah kamu pilih.

Makassar
Disaat kuberjuang untuk bangkit dari keterpurukan

Note: Nama disamarkan untuk menjaga privasi

Kamis, 14 Januari 2010

Aku kangen suara itu....

Hari ini aku mendengar suara itu kembali...Ya Allah, tak ada yang berubah...aku tetap menangkap perasaan sayang yang mendalam namun tersembunyi dibalik keangkuhan. Aku sangat merindukannya. Aku pun tau ada rasa yang sama disana meskpun tak diakuinya...Aku masih bisa merasakan kasih sayang itu. Ya Allah...apakah aku salah kalau berharap aku tidak kehilangan selamanya. Rasa sayang ini tak mampu kuubah menjadi rasa benci...ketika kucoba untuk melupakannya, aku justru semakin hancur..trpuruk dan tak punya harapan...

Meskipun dengan rasa terpaksa dia menelponku namun kerinduan ini terobati...Aku tak mampu menghapusnya dari memoryku. Aku tak bisa memungkiri kalau ada banyak kenangan indah bersamanya...Tak ada yang paling mengenal aku selain dia...Bersamanya aku bisa menjadi diriku sendiri. Tak ada kepura-puraan...Tak ada kebohongan..Aku sulit menemukan kejujuran seperti yang dimilikinya...Aku belajar banyak bersamanya hingga terlalu sulit bagiku untuk melupakannya.