Pagi ini aku terbangun dari tidur tak seperti biasanya yang bermalas-malasan. Aku bangun dengan semangat 45 yang sudah sekian lama tak kurasakan. Ini semua karena bunyi HP yang membangunkanku ternyata telpon dari orang yang sangat kurindukan...sangat kunantikan setelah hampir 10 hari tak ada kabar. Pukul 05.30 dia menelponku, aku lansung bangkit dari tempat tidur dan meraih HP dibawah tempat tidur. Sambil bertanya-tanya siapa yang menelpon pagi-pagi buta gini, mengganggu mimpiku aja....namun cemberutku lansung berubah ketika melihat nomor di layar HPku...he..he...ternyata dia yang nelpon...Tentu saja prtanyaan pertama yang kuajukan adalah, dimana sekarang sayang?baik-baik aja khan?Ko' lama banget sih...aku kan kwatir...kuberondong dia dengan pertanyaan dan keluhan-keluhan...aku tak sadar dengan diriku yang tak harusnya seperti itu namun untungnya dia sangat sabar dan mengerti posisiku, rasa kwatirku...Dengan sabar dijelaskannya kalau sekarang udah masuk daerah malaysia, belum nyampe sih tapi kebetulan ada signal jadi kasi kabar...Mungkin besok udah nyampe singapura. Alhmdulillah keadaannya baik-baik aja...kapal sempat rusak di perjalanan jadi agak lama tapi semuanya bisa diatasi ko' jadi ng usah kwatir. Ketenangan itulah yang aku rindukan, dalam keadaan sesulit apapun dia akan selalu mengabarkan aku kondisi yang baik-baik saja padahal aku tahu terlalu banyak tantangan yang dihadapi di tengah lautan. Aku tau semua kata-kata itu untuk menenangkan hatiku, seperti itu juga ketika aku masih bekerja di atas kapal berusaha untuk menyenangkan orang-orang di darat. He..he....namun sepertinya dia lupa kalau aku juga mantan pelaut. Dia kemudian lanjut menanyakan keadaanku, kegiatanku selama 10 hari ini. Aku kembali berceloteh dengan riangnya kalau aktivitasku masih sama setiap harinya kerja dan ke kampus, sekarang udah pindah ke kost baru dan skripsi udah hampir rampung. Aku tahu kalau kerianganku itulah yang selalu dia rindukan sebagai semngatnya untuk bekerja di sana...Maka aku pun berusaha menutupi masalah-masalah yang kuhadapi sekarang ini. Selama aku bisa mengatasinya maka sebisa mungkin aku menghadapinya sendiri tanpa harus menambah beban pikirannya. Setelah sama2 bercerita aktivitas kami selama 10 hari ini, kami sudahi pembicaraan karena biaya telpon yang mahal...he...he...maklum masih kena roaming. Sebenarnya bukan sih itu alasannya karena buat kami uang bisa dicari namun kebahagiaan dan mempertahankan hubungan yang sudah berumur 7 tahun adalah yang terpenting. Yang benernya kami harus mengakhiri canda tawa kami karena dia harus melanjutkan pekerjaannya. Selamat bekerja sayang....semoga sehat selalu, hati-hati di negaranya orang, jaga kesehatan, makan yang banyak supaya badannya ng tambah kurus, istirahat yang cukup...selalu ingat kasi kabar kalau ada signal. Itulah rentetan kalimat-kalimatku sebelum menutup telepon. Seperti biasa juga...dia menasehatiku untuk lebih sabar dengan kondisi ini, untuk mengatur jadwal kegiatanku dengan baik dan menjaga kesehatanku. Akhirnya kumulai hari ini dengan penuh semangat!!!!!