Selasa, 31 Maret 2009

Sailor Woman tinggal kenangan

Perjalanan hidupku begitu panjang dan berliku...
Aku akan mulai bercerita dari aku tamat SMP sampai sekarang. Tamat SMP aku melanjutkan sekolahku ke salah satu sekolah pelayaran di Makassar. SMK Pelayaran Taruna Nusantara. Aku tak tahu mengapa aku memilih sekolah pelayaran, aku juga bingung dengan keputusanku padahal Cita-citaku dari kecil adalah ingin jadi dokter. Namun takdir membawaku masuk ke sekolah pelayaran lewat perantara teman sekampung. Di sinilah awal aku merasakan hidup sebagai perantau di kampung orang. Aku tinggal di rumah kost yang letaknya agak jauh dari kampus. Sekolahku udah disebut kampus, meskipun masih sederajat SMA. Aku juga tak tahu apa alasannya. Lanjut cerita...mulailah aku merasakan hidup sebagai anak kost yang menu makanx nda tentu...Inilah juga awalnya aku menggantungkan cita-citaku yang baru yaitu sebagai seorang pelaut (sailor woman). Sebuah pilihan hidup yang begitu sulit dan banyak tantangannya. Namun aku percaya kalau inilah adalah jalan hidup yang harus kutempuh. Penyiksaan-penyiksaan yang kurasakan di sekolah membuat nyaliku ciut untuk bertahan namun mengingat cita-cita yang telah kugantungkan maka aku berusaha menghadirkan semangat itu kembali. Akhirnya masa penyiksaan senior di tingkat satu usai...aku sudah naik ke tingkat dua namun ternyata semuanya belum berakhir. Di sinilah puncak dari gemblengan kami karena semakin banyak teman-teman yang melakukan kesalahan maka aku pun semakin banyak merasakan hukuman karena istilah satu rasa masih berlaku. Hari demi hari semuanya kulalui dan semua siksaan itu membuatku semakin kuat menghadapi apa pun dalam hidup.akhirnya masa berjaya datang ketika aku sudah naik tingkat 3. Kini giliran kami sebagai senior yang memegang kekuasaan penuh di kampus. Inilah ritme kehidupan yang saling berganti. Aku kadang kejam dengan yunior-yunior namun tak jarang pula aku seperti saudara sendiri buat mereka.
Akhirnya tiga tahun berlalu dan aku selesai dari kampus dengan begitu banyak kenangan yang tak terlupakan. Semuanya menjadi pelajaran berharga dalam hidupku. Selesai dari sekolah aku dan teman-teman berangkat ke Surabaya untuk cari kerja. Namun, kami kembali harus mengalami pengalaman sulit dalam hidup. Di Surabaya kami ditipu, uang habis dan kami tidak mendapatkan pekerjaan.Namun, itu semua tak membuatku putus asa. Kami melanjutkan perjalanan ke Samarinda untuk mencari sebuah pengalaman hidup. Akhirnya setelah tiga bulan lamanya aku menunggu, aku diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk merasakan hidup di kapal. 7 bulan di kapal memberikan aku banyak pengalaman dalam hidup. Aku bisa merasakan jalan2 ke tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi selama ini. Batam,Surabaya, Jakarta, Balikpapan. Pengalaman yang paling tak terlupakan adalah ketika kapal masuh FILIPINA dan SINGAPORE. Akhirnya cita-citaku untuk melihat negara lain terwujud. Makasih Tuhan

Rabu, 25 Maret 2009

kata renungan

Kehidupan ini bagai dua sisi mata uang..kadang menyenangkan and kadang pula menyedihkan...ada yang baik dan ada yang buruk..ada yang cantik dan ada yang biasa-biasa aja..ada yang pintar dan ada yang kurang..semuanya bergantung pada orang yang menjalaninya. rasa syukur atas apa yang ada akan membuat kita lebih memaknai hidup.Belajar dari pengalaman dan kejadian-kejadian dalam hidup juga membuat hidup lebih sempurna.
Terkadang kita menyesali hidup yang telah kita lalui..namun semuanya tak ada gunanya sama sekali...Menjadikan masa lalu sebagai pelajaran hidup, berusaha memperbaikinya justru menjadikan diri lebih matang dan dewasa dalam berpikir, bertindak dan bertingkah laku.