Rabu, 14 Januari 2015

Libur Telah Usai

Hampir sebulan menikmati kebersamaan denganmu di Surabaya akhirnya waktu yang kutakutkan tiba. Yahhh.....aku selalu merasa takut jika ingin berpisah denganmu, tepatnya khawatir kalau akan sulit kembali ke rutinitasku semula. Liburan kali ini betul-betul berkualitas dan bermakna, hampir tak pernah melewatkan kebersamaan denganmu membuat hari-hari liburku menjadi indah meski tak bisa dipungkiri sebagai pasangan muda yang masih penuh dengan gelora, ngambek-ngambekan masih menjadi bumbu dalam kebersamaan kita.
Akhirnya sepakat juga kalau malam ini harus beli tiket untuk pulang tepatnya tanggal 14 Januari 2015 karena aku sudah ditunggu jadwal final di kampus tanggal 15 Januari 2015. Sejak rencana pulang mulai didiskusikan saat itu pula rasa sedih mulai menyergap perasaanku setiap saat. Berusaha menyembunyikannya karena tak ingin membebanimu dengan pikiran yang aneh-aneh meski air mata ini kadang-kadang menetes tanpa permisi dan seperti saat-saat sebelumnya aku pasti akan memelukmu dengan erat dan menguatkan hatiku kalau semua hanya sementara.Lanjut cerita, akhirnya malam ini udah dapat tiket di Travel Jatatur dekat kost-an dan alangkah beruntungnya aku karena bertemu dengan pemilik travelnya lansung dan diberikan hadiah-hadiah menarik seperti kalender, gelas, tasbih dan gantungan kunci untuk oleh-oleh keluarga di makassar. Sesaat lupa dengan kesedihanku, menikmati berbincang-bincang dengan pemilik travel yang sangat ramah dan jadilah kami pulang kekost malam ini membawa tiket dan barang-barang dari Habib (begitu kami memanggilnya).
Nyampe dikost-an kamu kembali menggodaku dengan barang-barang hadiah dari Habib....."Wahhh, udah bnyak oleh-oleh mama pulang kemakassar nih" sambil mengemas barang-barang yang akan aku bawa besok, ada oleh-oleh gantungan kunci dari Australia untuk teman2 kampus, ada oleh2 cemilan dan masih banyak yang lain. Alhasil malam ini kami habiskan untuk beres-beres koper yang akan aku bawa besok hingga larut malam. Tiba-tiba dikejutkan dengan pelukan dan dekapanmu, ahhhhh aku tahu rasa berat untuk berpisah pun mulai menyergap perasaanmu hanya lebih mampu tersimpan rapi dibandingkan dengan diriku yang lebih nampak lewat bulir-bulir air mata yang menderas. Jadilah malam ini tertidur dengan air mata yang menggenang dalam pelukanmu. ^_^

Rabu, 31 Desember 2014

Pergantian tahun

Tak terasa tinggal 1 jam pergantian tahun, aku ingin melihat kembang api di luar bersamamu, tertawa bersama, saling berangkulan mesra melepas tahun 2014 ini dan berdoa bersama menyongsong tahun 2015 namun semuanya hanya batas keinginan yang tak mungkin aku sampaikan jika untuk memelukku malam ini pun tak kamu lakukan. Malam ini harusnya kita lalui dengan saling introspeksi diri dalam 1 tahun ini, saling terbuka satu sama lain, sama-sama menyusun resolusi masing-masing dan resolusi kita bersama dalam rumah tangga. Yahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh itu keinginan yang dari dulu kuinginkan dan entah kapan mampu terwujud. Tiba-tiba tak ingin menuliskan resolusi apapun malam ini, entah kenapa aku seperti merasa kehilangan gairah kehidupanku. Aku hanya ingin bahagia, bisa tertawa lepas bersamamu seperti dulu, merasakan semua hal yang selalu membuatku jatuh cinta. Aku benci rasa jenuh seperti malam ini

Curahan hati di akhir tahun

Seringkali sulit untuk memulai berkisah tapi kadang-kadang sebuah masalah harus terlampiaskan meski hanya lewat tulisan. Entah seperti apa menggambarkan perasaanku sekarang, di satu sisi kadang merasakan bahagia karena mampu terlihat baik-baik di mata semua orang namun kadang sangat merasakan sedih karena hubungan ini aku rasakan sedang berada dalam titik kejenuhan. Yahhh mungkin kedengarannya terlalu ironi ketika melihat kenyataan semuanya dalam keadaan baik-baik saja tapi kenapa pikiranku sampai pada kata jenuh. Aku melihat cinta itu kadang tiba-tiba padam di sorot matamu dan yang tersisa rasa jengkel saat aku memaksakan kehendakku. Mungkin buat orang lain wajar tapi buatku sangat menyedihkan. Frekuensi bertemu kita yang hampir dibilang sangat jarang sepatutnya tak pernah ternodai dengan hal itu. 9 bulan bukan waktu yang sebentar untuk menguji sebuah perasaan cinta yang berusaha aku pupuk tiap hari meski dirimu jauh di mataku, ketika aku meminta perhatian lebih saat kita bertemu, aku pikir itu adalah hal yang sangat wajar. Malam ini air mataku kembali berderai, aku hanya memintamu menciumku sebelum terlelap dalam tidurmu namun dengan angkuhmu menolaknya. Apa yang salah dengan diriku, apa yang salah dengan cinta dan perhatianku selama ini, apa yang salah dengan kesetiaanku, apa yang salah dengan penantianku, apa yang salah dengan kerinduanku???????????????????? Waktu 2 minggu terlalu singkat untuk membuatku paham dengan kejenuhan yang aku lihat dari sorot matamu. Setiap kali hal-hal seperti ini terjadi, aku selalu merasa ini semua terjadi karena tak ada sebuah ikatan diantara kita. Betul kata orang-orang di luar sana, anak adalah ikatan paling kuat dalam sebuah pernikahan. Meskipun beberapa orang mampu bertahan dalam kondisi berdua saja hingga masa tua mereka dan sorot bahagia itu tetap terlihat namun aku semakin meragukanmu. Maafkan aku yang meragukanmu mampu seperti sebahagian orang itu. Memasuki tahun ke-3 pernikahan kita semuanya menjadi semakin hambar, hari-hari yang harusnya kita lalui dengan sukacita, kemesraan sebagai balasan dari 9 bulan kemarin ternyata tak ada bedanya dengan hari-hari kemarin. Aku masih menemukan keangkuhan itu pada dirimu, aku masih menemukan egoisme itu pada dirimu. Aku merindukan kasih sayang tak pernah padam, aku merindukan cinta yang menggebu setiap saat, aku merindukan belaian kasihmu sebagai balasan dari 9 bulan tanpa kamu disampingku, aku merindukan pelukanmu dalam setiap malam. Yahhhh terlalu dalam kerinduanku, yang seharusnya mampu dibayar dengan 1 bulan disini namun 2 minggu ini menjadi terasa lama karena hal-hal itu sepertinya terabaikan. Kadang aku berpikir apa gunanya aku disini jika hanya membuatmu marah, jika hanya membuatmu lelah…..????

Kamis, 23 Oktober 2014

Happy Aniversary ke-3

Hari ini terasa istimewa lebih dari hari-hari biasa.....yahhh memasuki bulan Oktober aku merasakan nuansa cinta yang tak seperti bulan-bulan sebelumnya. Mungkin sebagai besar orang tak ada yg istimewa di bulan ini tapi buatku bulan ini menyimpan sebuah sejarah yang sangat berarti. Yahhh....bulan ini tepatnya tanggal 16 Oktober 2011 kita mengikatkan diri dalam sebuah ikatan pernikahan, artinya sudah 3 tahun aku menyandang status sebagai isteri, istri dari seorang Rivai Jamal yang selalu membuatku bangga bisa bersamanya.
3 tahun berlalu dengan sangat indah, alhamdulillah sebuah kesyukuran yang selalu kuucapkan setiap saat. Aku bangga bisa menjadi bagian dari kehidupanmu, bangga bisa menjadi orang yang paling berarti dalam hidupmu.

Rabu, 20 Agustus 2014

Selamat Ulang Tahun Sayang…



Hanya untaian doa yang ku panjatkan untukmu
Saat ku bersujud pada-Nya di tengah malam sunyi
Semoga Allah panjangkan usiamu
Agar kita bisa selalu bersama merajut asa dan mimpi berdua
Selalu melindungimu dan menjagamu…
Memberi kesehatan lahir dan batinmu
Memudahkanmu dalam segala urusan dunia dan akhiratmu
Mengalirkan rejeki yang tanpa henti bagimu
Menjadikanmu Imam yang baik untukku
Agar menjadikan keluarga ini Sakinah Mawaddah Warahmah

Tak ada yang bisa kuberi untukmu
Hanya Serangkaian Doa dan Kata Cinta ini untukmu
Sayang…Taukah Kau….Betapa berartinya dirimu…
Aku bukanlah aku tanpamu disisiku
Yang selalu membimbingku dengan penuh cinta dan kasihmu
Dengan ketulusanmu, tanpa letih dan sabar mendampingiku
Kau pelengkapku, Kau penyempurna hidupku

Maha suci Allah yang telah menyatukan engkau dan aku
Bersamamu aku menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini
Maafkan aku suamiku....
Jika terkadang amarahku membutakan mata hatiku
Jika terkadang aku lalai dalam kewajibanku
Jika terkadang aku membantah perintahmu
Jika terkadang sombong akan kelebihan-ku…
Jika terkadang khilaf seolah-olah bisa menjalani kehidupan tanpa-mu…
Maafkan aku, ….maafkan aku…..sungguh itu hanyalah ego sesaat….
Namun dengan kasih sayangmu, engkau malah menyayangiku
Dengan tutur lembutmu, engkau mengingatkanku
Sayangku....
Aku memang wanita yang jauh dari sempurna
Namun kehadiranmu disisiku menjadikan hidupku menjadi sempurna
Bagiku, cintamu bagaikan mentari yang menyinari dunia ini
Terima kasih telah menjadikanku wanita yang engkau pilih untuk menjadi teman hidupmu
Cintaku....
Kamu adalah nahkoda kehidupanku…
Kamu adalah titian jembatan taqwa-ku  menggapai  SURGA ILLAHI
Terima kasih atas semua cinta yang telah dicurahkan dalam hidupku.
Jangan pernah letih untuk setia mencintaiku hingga akhir waktu..
I Love You

From Your Wife (20 Agustus 2014)

Kamis, 14 Agustus 2014

Rindu Tahap Akut

Lama banget baru sempatin nulis lagi di blog....Kesibukan yang menyita dan rasa tidak percaya diri akan kemampuan menulis yang sudah lama tidak diasah menjadi penghalang. Malam ini tiba-tiba rasanya kangen banget membuka blog yang selama ini sudah sangat jarang aku gunakan lagi sebagai media menyampaikan perasaanku. Jarak Ausie yang jauh dan membutuhkan waktu pelayaran yang lumayan lama membuat rinduku berada pada tahap akut.....betul-betul akut hingga aku membutuhkan tempat pelampiasan untuk berkeluh kesah. Kangen...kangen..kangen....sepertinya kata-kata itu akan sering-sering menemani hari-hariku sejak papa dipindahkan ke kapal rute Timika-Australia. Dari segi perekonomian keluarga alhamdulillah banget sih, sangat bersyukur dengan hasil yang didapatkan tapi konsekuensi dari itu semua adalah waktu untuk saling telpon2 semakin brkurang karena signal menghilang sampai 10 hari. Konsekuensi yang lain adalah sudah tidak bisa menyusul seperti dulu ketika masih di kapal yang sebelumnya rute Makassar-Surabaya. 

Ini adalah perjalanan ketiga bapak ke Ausie... harusnya sudah lebih paham dengan situasi namun perasaanku masih seperti kemarin-kemarin, khawatir dan kangen bercampur menjadi satu. Perasaan yang terpelihara dengan baik sejak kami memutuskan untuk bersama. Berlayar keluar negeri adalah cita-cita papa sejak masih sekolah dulu dan rasanya bersyukur banget ketika diberikan kesempatan oleh kantor untuk ditempatkan di kapal terbaik perusahaan Meratus. Sebagai istri aku selalu berusaha memberikan support terbaik kepada suami termasuk dengan pilihan papa untuk mengambil tawaran untuk ditempatkan di kapal dengan rute Timika-Australi. Rute yang tentu saja lebih menantang dan penuh dengan pengalaman baru.

Jumat, 23 November 2012

Dilema

Berat banget mengambil keputusan ini