Tak terasa udah 6 bulan blog ini aku tinggalkan...Mencoba untuk tak mnyentuhnya krna tak ada lagi cerita indah dan perjuangan bersamamu. Meski sekali-kali aku didera kerinduan untuk membukanya dan sekedar membaca kembali masa-masa yang pernah kita lewati.
Yan...panggilan itu masih melekat dengan jelas, tak ada yang mampu mengubahnya. Sosok yang tak mampu tergantikan oleh siapapun hingga detik ini. 6 bulan tak bersamamu justru semakin membuatku yakin dengan perasaan sayangku, justru membuatku yakin kalau tak akan ada yang lebih baik dari dirimu untuk bisa mendampingiku. Kedengarannya sangat berlebihan tapi itulah kenyataan sekarang yang kuhadapi. Dirimu terlalu sempurna untuk tergantikan, ada beribu semangat dari dirimu yang tak pernah aku dapatkan dari orang lain.
Entah kenapa hari ini ada kerinduan untuk membuka blog ini lagi, menulis lagi di blog yang pernah aku dedikasikan untuk kehidupan kita berdua. Aku tak mengerti mengapa aku melakukannya, apakah ini pertanda aku ingin merajut harapan itu kembali bersamamu???hhmm...aku juga masih tak mengerti, harapan itu tak pernah mati.
Yan...setelah sekian lama perang dingin diantara kita, akhirnya kita bisa kembali berdamai. Aku sudah mulai bisa mengontrol emosiku, aku sudah mulai mengubah kemanjaanku, aku sudah mulai bisa mengerti keadaanta dan aku pun tahu kita sedang berusaha memahami aku. Aku sudah mulai mengenal kita kembali setelah aku kehilangan selama 6 bulan.
Kehidupan ini memang aneh, perasan sayang itu masih bercampur dengan sakit hati dengan pengkhianatanmu. Entah sampai kapan tapi aku sedang berusaha untuk mengikhlaskan setiap peristiwa yang terjadi. Ini adalah proses kehidupan yang harus kujalani, dan segala yang terjadi adalah duri-duri penghalang hubungan kita. Aku tak inign menyesalinya karna tak akan ada gunanya rasa sesal itu. Aku berusaha menjadikan itu pelajaran paling berharga untuk memperbaiki hubungan yang sudah berantakan.
Yan...tolong yakinkan aku dengan harapan yang telah kau berikan lagi...Aku takut klu kesalahan itu terulang lagi. Rasa sakit kemarin belum mengering dan aku tak ingin sakitnya berualng lagi. Aku tak kuat melewati hari-hari tanpamu lagi. 6 bulan perpisahan sudah cukup membuatku terpuruk dalam mimpi-mimpi masa depanku. Aku ingin merajutnya kembali bersamamu meski sedikit demi sedikit. Biarlah kita menikmati proses itu tanpa terbebani lagi seperti dulu. Aku menyerahkan semua pada takdir ilahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar